Uncategorized

Tentang Hari Terakhir Bapak dan Apa yang Ada di Pikiranku

Jadi inget bapak. Bapak meninggal disaat gue masih tergolong anak-anak. Dia meninggal depan mata gue dan gue gak nangis sama sekali karena optimis akan adanya mati suri. Bodoh banget! Gue tau istilah mati suri pas sd disaat gue liat temen gue nangis sesenggukan di sekolah pas disuruh cepetan pulang karena neneknya meninggal. Eh pas besoknya dia bilang neneknya hidup lagi dan dia bilang itu namanya mati suri. Gue menganggap tangisan temen gue itu sia-sia karena neneknya hidup lagi, walaupun beberapa hari kemudian neneknya meninggal tapi temen gue lebih tabah dari sebelumnya.
Mungkin optimis harus dibarengi logika realistis. Pada akhirnya, bapak gak melek-melek matanya sampe dia dikubur di makam keluarga. Baru disitu gue nangis.
Hampir semua hal buruk di hidup gue, pada saat mereda gue lupa apa yang terjadi. Gue gak tau kenapa. Hanya tersisa alasan untuk tau gue harus apa tapi udah lupa kenapa gue begitu. Gue pernah cari tau dan kata yang beredar di internet itu terjadi sama orang-orang yang mengalami trauma. Trauma itu yang bikin seseorang secara gak sadar amnesia supaya bisa lanjutin hidup dan bakal stres sendiri kalo diingetin atau ada suatu hal yang mengingatkan trauma tersebut.
Anyway, lo gak harus alamin hal buruk dulu kan untuk belajar. Pengalaman buruk orang lain sebisa mungkin udah cukup buat lo belajar. Hidup gak selamanya indah dalam artian berjalan seperti yang lo mau. Ini berlaku bahkan untuk keluarga kerajaan sekalipun. Jadi gak pantes lo banding-bandingin hidup lo dengan orang lain. Nanti lo cuman bakal stres sendiri. Dijamin.
inner thoughts

Pagi Ini

Pagi ini saya bangun pagi sekali. Pas matiin alarm, rasanya ingin tidur lagi. Seperti kebiasaan saya sebelumnya. Tapi kali ini saya memillih bangun.

Semua karena kebiasaan, pikir saya dalam hati (heartless banget.. Hati aja dipake mikir). Pernahkah kamu berpikir bahwa beberapa hal yang kamu sesali berawal dari kebiasaan? Kebiasaan bersama seseorang membuat kamu menyayanginya, kebiasaan sifat buruk kamu membuat kamu kehilangannya. Entah untuk sementara atau permanen. Sementara dalam arti kamu akan mendapatkannya kembali asal kamu sadar betul untuk mengubah sifat burukmu, toh baginya kamu itu (hampir) paket komplit. Kalau permanen ya berarti memang dia singgah untuk membuatmu lebih baik dan kamu singgah untuk membuatnya lebih sabar, hehehe becanda 😅

Anyway, alam akan memberikan petunjuknya. Dan yang terbaik akan diberikan. Patuh saja dulu walaupun tak suka. Bangun pagi walaupun ngantuk, lebih banyak membaca walaupun kok yang dibaca kayak gak masuk ke otak, lebih baik dalam mendengar walaupun terkesan membosankan, lebih banyak tersenyum walaupun rasa syukur memang seringnya datang disaat kita senang saja.

Petik hasilnya. Pagi ini saya bangun pagi dari biasanya. Belum banyak berarti tapi setidaknya saya bisa keringin rambut setelah mandi, baca artikel pagi hari, dengerin musik bahkan ngopi sambil nulis postingan ini. Sederhana tapi ya ini hidup saya. Bagi saya sederhana, tapi mungkin beberapa dari kamu mengidam-idamkan kesederhanaan saya ini (pede banget, tin! 😝). Hayo.. Gimana dengan hidup kamu?

inner thoughts

Kejujuran Seperti Lawakan

Image result for honest tumblr

Saya pernah berpikir kalau  innerthought saya sepertinya mewakili perasaan kamu yang sedang membacanya. Mungkin tidak mewakili dikala pertama kali membaca, tapi suatu hari pasti mewakili atau setidaknya dulu itu adalah perasaan kamu yang sedang membaca. Hahaha pede banget lo, tin. 😆 Ya, tapi beginilah tulisan saya. Kalau kamu suka baca postingan saya, saya pernah kasih tau alasan kenapa saya suka nulis bait-bait, hehehe. Oh iya, ini ada bait-bait terbaru. Mungkin mewakili perasaanmu?

Kejujuran Seperti Lawakan 

Karena kejujuran jaman sekarang hanya bisa dibuktikan dari apa yang benar-benar terlihat, diucapkan saja tidak membuktikan apa-apa. Kata-kata hanya memberi celah bagi kebohongan nyata yang tak terlihat.

Kau tak boleh bertanya apakah kejujuran itu benar karena alasan demi alasan akan dilontarkan. Kau tak boleh memikirkan apakah kejujuran itu memang apa adanya karena akan ada amarah yang meluap. Amarah karena kebohongan akan segera terungkap. Amarah karena kepanikan.

Kejujuran itu seperti lawakan. Bahan candaan. Kau suka, kau terima, kau tertawa. Kau tak suka, ya kau diam saja.  Continue reading “Kejujuran Seperti Lawakan”

inner thoughts

Anggota Baru

kapan gitu ya, saya lupa.. jadi, saya baca artikel tentang Robert Pattinson yang bercerita waktu dia pertama kali punya microwave, dia semangat banget. apa aja bakal dia buat pake microwave kesayangannya itu. waktu saya baca itu saya merasa dia alay, hehehe. tapi eh ternyata, akhirnya saya tau apa yang dirasain sama Robert Pattinson. bukan microwave, tapi sama rice cooker. 😁 jadi, semenjak ngekos saya selalu beli makan. saya termasuk jarang makan, tapi sekalinya laper suka di jam yang gak tepat, tengah malam misalnya. kalo udah begitu, biasanya saya suka sedih sendiri dan memilih tidur aja biar lapernya ilang hahaha. . tapi lama kelamaan saya juga menyadari kalo beli makan terus dampaknya bikin tipis dompet. kalo udah tipis, pasti saya memilih untuk mending gak makan daripada duit abis. ckck parah lu, tin!

menyiasati itu, saya minta saran kakak saya gimana caranya supaya saya bisa hemat makan. kakak saya kasih saran supaya saya beli kompor atau rice cooker. sempat terpikir sama saya kalo bakal ngeluarin banyak uang, mana simpenan duit udah nipis.

akhirnya, dengan kebijaksanaan manusia yang lagi tipis simpenan duitnya 😆,  saya analisis lebih bermanfaat mana, kompor atau rice cooker. klik sana sini, cari info ini itu.. akhirnya sampailah pada keputusan pilihan saya jatoh pada roce cooker. kenapa? karena rice cooker selain bisa masak nasi, bisa juga buat masak air (bisa sampe mateng loh), masak sup, masak mi, goreng telor dll. horeeee gembira gak tuh pas tau gitu hahaha, Continue reading “Anggota Baru”

inner thoughts

Nasihat untuk Tangisanmu

Kalau mau menangis, menangislah. Tapi jangan kau gantungkan tangisanmu itu di pundak orang lain. Orang lain tak ada yang mau. Tak pun diriku.

Kau tahu, aku pernah menangis. Saat itu tangisanku teramat deras, seperti ombak yang menghentak. Tapi, toh, tak ada yang mendengar walaupun sudah kuteriakkan. Aku bertanya dalam hati, apalah yang salah dengan mereka yang tak mau menanggapi? Hatiku tak memberi jawaban. Malah tambah runyam.

Sekali lagi aku menangis dan kuteriakkan ke tembok sehingga memantul lagi padaku. Anehnya, aku merasa lega. Tambah kuatku. Sampai-sampai mereka yang waktu itu tak mau menanggapi berkata aku nampak tak punya beban masalah. Sekali lagi, aneh.

Tapi itulah sekiranya yang akan kau rasakan setelah reda tangismu. Kau pilih akhir yang mana?

Tangismu jangan kau pendam. Biarlah semua sesak di dalam diri kau buang semua, jangan jadikan racun.

Aku berdoa, tangismu berubah menjadi keharuan.

Sudah, jangan dipikirkan.

inner thoughts

Kabari Aku

Hai kamu kamu kamuuuu 🙂 maafkan saya yang sudah hampir setahun menelantarkan blog ini. Banyak tulisan yang saya buat, tapi sayangnya karena (sok) sibuk kuliah, tulisan saya hampir semuanya setengah-setengah. Hm, kayaknya sih ada unsur kemalasan juga ya, karna yang namanya menulis itu gak ada kata males, kalo males itu berarti tulisan buat tugas sekolah atau kuliah, hahaha.

Sebagai permulaan, saya bikin bait-bait lagi, spesial buat kamu yang lagi nunggu kabar, dari siapapun itu. Kamu tau, waktu kamu nungguin kabar, rasanya kok kayak ada skenario-skenario aneh di pikiranmu, yang bikin kamu jadi nethink-an, jadi galau gak jelas, jadi marah-marah gak jelas, muka jadi kerut-kerut, pokoknya semua serba gak jelas karna nunggu kabar yang belom jelas. Istilahnya nungguin kabar itu kayak nungguin kepastian. Hm 😦 . Nah, siapa tau bait-bait ini mewakili perasaan kamu. Saya berharap, kalo kamu lagi kawatir nunggu kabar, selalu ingat tarik napas yang panjang dan hembuskan, niscaya kamu akan kaleman. tsaahhh…. 🙂

KABARI AKU

disaat aku khawatir
dadaku sesak, pikiranku kelabu
lalu kutarik napas panjang dan kuhembuskan
dan kusadar, itu hanya pikiranku

adakah kau mau melepaskan aku dari pikiranku?
kabari aku
kabari
hanya itu saja
supaya aku bisa menjalani sisa beberapa jam di hari ini

aku tahu kau begitu
tapi kau juga tahu aku begini
jadi beradaptasilah untuk berbagai hal
sebelum akhirnya kita menjadi satu

membuatku khawatir sama saja seperti kau menarik oksigen di sekitarku
menghentikan napasku pelan-pelan
mengacaukan pikiranku
merusak hariku

mengabariku adalah wujud sayangmu padaku
mengabariku adalah tanda kau tahu aku peduli padamu
mengabariku adalah cerminan kepercayaanku
mengabariku adalah yang saat ini kutunggu

inner thoughts

Cerita Sebelum Mengabdi

Orang-orang yang tidak menghargaimu memang tidak pantas kamu hargai. Abaikan! mereka tidak menyelamatkan apa yang telah kamu berikan pada mereka, yaitu rasa percayamu bahwa mereka itu orang-orang baik.

Hari ini saya akan melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tepatnya di Purwakarta. Walaupun berangkat hari ini, tapi saya malah gak tidur. Ya, gak bisa tidur gimana dongg…. KKN di kampus saya diselenggarakan oleh LPM, singkatan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat. Jadi, selama masa KKN, saya diharapkan dapat mengabdi untuk masyarakat Purwakarta. Sebenernya saya gak terlalu paham soal abdi mengabdi. Abdi saya terhadap Tuhan aja masih semeraut, hehe. Ya, tapi setidaknya saya dan rombongan angkatan saya yang KKN besok, sebisa mungkin, kami melakukan yang terbaik. Semoga yang terbaik yang bisa kami lakukan dapat dirasakan sebagai sebuah pengabdian (haha, apasih!).

Sudah lama saya gak nulis. Bisa dibayangkan berapa banyak cerita yang terlupakan di otak-yang-sudah-teracuni-mechin ini. Hm.. ada beberapa hal sebenernya yang gak terlupakan sih, tapi saya males banget untuk ungkapinnya. Postingan kali ini saya buat malem ini ditemani secangkir kopi panas dan lagunya Alexa, Andai. Hahahaha.. Saya gak tau kenapa jadi suka sama lagu ini. Saya download beberapa hari yang lalu. Liriknya tentang seseorang yang berandai andai, tapi sambil berandai andai, dia minta waktu untuk mewujudkan sesuatu. Dan dalam andai andainya dia berjanji tentang sesuatu. Hahaahaha, ribet ya? Just act, you know, gentlemen! Udah 2 hari ini lagu yang saya dengerin cuman lagu ini aja, haha. Mungkin karena saya suka berandai andai, seperti misalnya akir akir ini saya berandai andai menjadi sepintar, sewoles dan selucu Albert Einstein. Huuhhh.. sepertinya saya terlalu mengagumi sosok Einstein, sosok yang satu tipe kepribadian sama saya, tapi gak sama pinternya. Jauh gilak! :p . Kalo kopi panas sendiri, alasan saya suka kopi panas adalah karena saya suka minum kopi dalam keadaan hangat banget. You know, kalo kita punya kopi kan gak langsung diminum toh, pasti dibiarin di atas meja dulu. Sedangkan kalo saya punya kopi hangat, nantinya saya akan minum kopi itu dalam keadaan udah dingin. Uuuggg menurut saya kurang enak karena kopi dingin rasa manisnya jadi berlipat ganda. Menurut saya sih, hehe..

Sekitar beberapa minggu yang lalu, pas masih bulan puasa, saya ambil kelas semester pendek lagi. kalo di semester 4 kemarin saya ambil 2 mata kuliah, di semester 6 kemarin saya cuman ambil 1 mata kuliah, Statistika. Itupun mata kuliah ngulang karena cuman statistika yang nilainya kacau balau. Bisa dibilang semester pendek semester 6 gak semenarik semester pendek semester 4. Susananya gak ada yang baru, masuk kelasnya pagi bener, dan dapet dosen yang.. ya begitu. Mengenai dosen statistika saya ini, saya mengagumi semangat belajar beliau dan cara beliau memandang ilmu pengetahuan (bisa dilihat dari cara beliau menjawab pertanyaan mahasiswanya dengan tepat dan antusias, tanpa ada jeda, begitu mahasiswa selesai nanya beliau langsung bisa jawab). Saya akui beliau pintar sekali. Dari sekian banyak kata kata yang keluar dari beliau, ada 1 hal yang saya inget terus. Beliau pernah bilang, minat belajar mahasiswa jaman sekarang menurun karena mahasiswa jaman sekarang tidak menganggap pelajaran sebagai sesuatu yang harus dipelajari, tidak ada ujungnya, tidak tau alasan mengapa mereka harus belajar. Padahal mahasiswa jaman dulu, setiap belajar mereka akan belajar dengan antusias, punya sifat kompetisi, dan tujuan akirnya adalah pulang ke rumah laporan sama mamah papah bahwa mereka bisa mengerjakan semua soal UTS dan UAS dengan baik dan hasilnya A. Yup, itu yang beliau katakan. Menurut saya ada benarnya juga. Dulu waktu saya SD, saya melakukan itu. Dan kebudayaan itu luntur begitu saya SMA. Ah, terkadang kepolosan anak kecil seperti bermain tanpa ada niat jahat, belajar dengan niat mau nunjukin nilai bagus ke mamah papah, dan istirahat sesuai waktunya, sepertinya hal hal itu harus diberlakukan pada masa perkuliahan. Gak hanya untuk saya aja, tapi juga buat kamu kamu yang masih pada masa kuliah kayak saya. Biar gak stress, bo!

Semester 6 benar benar sebuah pelajaran berharga buat saya. Continue reading “Cerita Sebelum Mengabdi”

inner thoughts

Tertiup Angin

Ah mau sampai kapan napas ini tersengal-sengal

Memang akhir-akhir ini kenyataan seperti harapan ditambah kerja keras

Rasanya ingin berbaring menantang sesuatu

Berbaring di lapangan luas menantang permainan baseball

Atau berbaring di jalan raya

Tapi lelah ini membuatku ingin teriak sekencang-kencangnya

Benar-benar melelahkan

Satu per satu hasil telah kudapat

Namun kepuasan itu hanya berlangsung semenit

Selebihnya yang lain masih menanti

Perasaan hampa seperti tertiup angin

Sekarang waktunya berjuang dan jadi lebih baik!

inner thoughts

Just Night Talks

5 things you need to know about visiting New Zealand {Punakaiki, New Zealand}

Malem ini harus begadang lagi. Tugas numpuk banget! Rasanya selalu pingin ngasih usaha maksimal disetiap mata kuliah, tapi otak saya sering jalan disaat yang gak tepat, seperti contohnya malem ini.. antara tugas dan pikiran gak sejalan.

Lagi capek begini, rasanya pingin banget ngobrol sama seseorang. Secara langsung. Kadang saya suka depresi gak jelas kalo lagi sendirian begini. Gak ada temen ngobrol. Kalo dipikir-pikir, saya seperti gak punya temen lagi. punya sih, tapi tinggal beberapa aja. Sisanya …. Continue reading “Just Night Talks”